TRI WAHYUNINGSIH
29210342
4EB20
1.
PENGERTIAN ETIKA
Etika adalah Seperangkat
aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus
dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang di anut oleh sekelompok atau
segolongan masyarakat atau profesi” sedangkan menurut Maryani & Ludigdo
(2001) Etika adalah Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk
manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia aturan prilaku, adat
kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang
benar dan mana yang buruk. Dalam etika, membahas tentang perbuatan baik
dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia.
Berikut pengertian baik dan buruk dalam etika :
a.
Pengertian Baik
Sesuatu hal dikatakan baik bila ia mendatangkan
rahmat, dan memberikan perasaan senang, atau bahagia (sesuatu dikatakan baik
bila ia dihargai secara positif).
b.
Pengertian buruk
Segala yang tercela. Perbuatan buruk berarti
perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma masyarakat yang berlaku.
2.
PRINSIP-PRINSIP ETIKA
Dalam peradaban sejarah
manusia sejak abad keempat sebelum Masehi para pemikir telah mencoba
menjabarkan berbagai corak landasan etika sebagai pedoman hidup bermasyarakat.
Para pemikir itu telah mengidentifikasi sedikitnya terdapat ratusan macam ide
agung (great ideas). Seluruh gagasan atau ide agung tersebut dapat diringkas
menjadi enam prinsip yang merupakan landasan penting etika, yaitu keindahan,
persamaan, kebaikan, keadilan, kebebasan, dan kebenaran.
a.
Prinsip Keindahan
Prinsip ini mendasari segala sesuatu yang mencakup
penikmatan rasa senang terhadap keindahan. Berdasarkan prinsip ini, manusia
memperhatikan nilai-nilai keindahan dan ingin menampakkan sesuatu yang indah
dalam perilakunya. Misalnya dalam berpakaian, penataan ruang, dan sebagainya
sehingga membuatnya lebih bersemangat untuk bekerja.
b.
Prinsip Persamaan
Setiap manusia pada hakikatnya memiliki hak dan
tanggung jawab yang sama, sehingga muncul tuntutan terhadap persamaan hak
antara laki-laki dan perempuan, persamaan ras, serta persamaan dalam berbagai
bidang lainnya. Prinsip ini melandasi perilaku yang tidak diskrminatif atas
dasar apapun.
c.
Prinsip Kebaikan
Prinsip ini mendasari perilaku individu untuk
selalu berupaya berbuat kebaikan dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Prinsip ini biasanya berkenaan dengan nilai-nilai kemanusiaan seperti hormat-
menghormati, kasih sayang, membantu orang lain, dan sebagainya. Manusia
padahakikatnya selalu ingin berbuat baik, karena dengan berbuat baik dia akan
dapat diterima oleh lingkungannya. Penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
yang diberikan kepada masyarakat sesungguhnya bertujuan untuk menciptakan
kebaikan bagi masyarakat.
d.
Prinsip Keadilan
Pengertian keadilan adalah kemauan yang tetap dan
kekal untuk memberikan kepada setiap orang apa yang semestinya mereka peroleh.
Oleh karena itu, prinsip ini mendasari seseorang untukbertindak adil dan
proporsional serta tidak mengambil sesuatu yang menjadi hak orang lain.
e.
Prinsip Kebebasan
Kebebasan dapat diartikan sebagai keleluasaan
individu untuk bertindak atau tidak bertindak sesuai dengan pilihannya sendiri.
Dalam prinsip kehidupan dan hak asasi manusia, setiap manusiamempunyai hak
untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kehendaknya sendiri sepanjang tidak
merugikan atau mengganggu hak-hak orang lain. Oleh karena itu, setiap kebebasan
harus diikuti dengan tanggung jawab sehingga manusia tidak melakukan tindakan
yang semena-mena kepada orang lain. Untuk itu kebebasan individu disini
diartikan sebagai:
1) Kemampuan untuk berbuat sesuatu
atau menentukan pilihan.
2) Kemampuan yang
memungkinkan manusia untuk melaksanakan pilihannya tersebut.
3) Kemampuan untuk mempertanggungjawabkan
perbuatannya.
f.
Prinsip Kebenaran
Kebenaran biasanya digunakan dalam logika keilmuan
yang muncul dari hasil pemikiran yang logis/rasional. Kebenaran harus dapat
dibuktikan dan ditunjukkan agar kebenaran itu dapat diyakini oleh individu dan
masyarakat. Tidak setiap kebenaran dapat diterima sebagai suatu kebenaran
apabila belum dapat dibuktikan. Sehingga Ada 2 prinsip etika, yaitu :
1) Relativisme Etika adalah
pandangan bahwa tidak ada prinsip moral yang benar secara menyeluruh, kebenaran
semua prinsip moral bersifat relatif terhadap budaya atau pilihan individu.
2) Absolutisme Etika adalah
paham etika yang menekankan bahwa prinsip moral itu universal, berlaku untuk
siapa saja dan dimana saja.
3.
BASIS TEORI ETIKA
a.
Utilitarianisme
Utilitarianisme menyatakan bahwa suatu tindakan
dianggap baik bila tindakan ini meningkatkan derajat manusia. Penekanan dalam
utilitarianisme bukan pada memaksimalkan derajat pribadi, tetapi memaksimalkan
derajat masyarakat secara keseluruhan.
b.
Analisis Biaya Keuntungan (Cost Benefit Analysis)
Pada dasarnya, tipe analisis ini hanyalah satu
penerapan utilitarianisme. Dalam analisis biaya keuntungan, biaya suatu proyek
dinilai, demikian juga keuntungannya. Hanya proyek-proyek yang perbandingan
keuntungan terhadap biayanya paling tinggi saja yang akan diwujudkan. Bila
dilihat dari teorinya, sangatlah mudah untuk menghitung biaya dan keuntungan, namun
dalam penerapannya bukan hanya hal-hal yang bersifat materi saja yang perlu
diperhitungkan melainkan hal-hal lahir juga perlu diperhatikan dalam mengambil
keputusan.
c.
Etika Kewajiban dan Etika Hak
Etika kewajiban (duty ethics) menyatakan bahwa ada
tugas-tugas yang harus dilakukan tanpa mempedulikan apakah tindakan ini adalah
tindakan terbaik. Sedangkan, etika hak (right-ethics) menekankan bahwa kita
semua mempunyai hak moral, dan semua tindakan yang melanggar hak ini tidak
dapat diterima secara etika. Etika kewajiban dan etika hak sebenarnya hanyalah
dua sisi yang berbeda dari satu mata uang yang sama. Kedua teori ini mencapai
akhir yang sama; individu harus dihormati, dan tindakan dianggap etis bila
tindakan itu mempertahankan rasa hormat kita kepada orang lain. Kelemahan dari
teori ini adalah terlalu bersifat individu, hak dan kewajiban bersifat
individu. Dalam penerapannya sering terjadi bentrok antara hak seseorang dengan
orang lain.
d.
Etika Moralitas
Pada dasarnya, etika moralitas berwacana untuk
menentukan kita sebaiknya menjadi orang seperti apa. Dalam etika moralitas,
suatu tindakan dianggap benar jika tindakan itu mendukung perilaku karakter
yang baik (bermoral) dan dianggap salah jika tindakan itu mendukung perilaku
karakter yang buruk (tidak bermoral). Etika moral lebih bersifat pribadi, namum
moral pribadi akan berkaitan erat dengan moral bisnis. Jika perilaku seseorang
dalam kehidupan pribadinya bermoral, maka perilakunya dalam kehidupan bisnis
juga akan bermoral.
4.
EGOISME
Egoisme merupakan motivasi untuk mempertahankan dan
meningkatkan pandangan yang hanya menguntungkan diri sendiri. Egoisme berarti
menempatkan diri di tengah satu tujuan serta tidak peduli dengan penderitaan
orang lain, termasuk yang dicintainya atau yang dianggap sebagai teman dekat.
Istilah lainnya adalah “egois”. Lawan dari egoisme adalah altruisme.
Hal ini berkaitan erat dengan narsisme, atau
“mencintai diri sendiri,” dan kecenderungan mungkin untuk berbicara atau
menulis tentang diri sendiri dengan rasa sombong dan panjang lebar. Egoisme
dapat hidup berdampingan dengan kepentingannya sendiri, bahkan pada saat
penolakan orang lain. Sombong adalah sifat yang menggambarkan karakter
seseorang yang bertindak untuk memperoleh nilai dalam jumlah yang lebih banyak
daripada yang ia memberikan kepada orang lain. Egoisme sering dilakukan dengan
memanfaatkan altruisme, irasionalitas dan kebodohan orang lain, serta
memanfaatkan kekuatan diri sendiri dan / atau kecerdikan untuk menipu.
Egoisme berbeda dari altruisme, atau bertindak
untuk mendapatkan nilai kurang dari yang diberikan, dan egoisme, keyakinan
bahwa nilai-nilai lebih didapatkan dari yang boleh diberikan. Berbagai bentuk
“egoisme empiris” bisa sama dengan egoisme, selama nilai manfaat individu diri
sendirinya masih dianggap sempurna.
OPINI
jadi menurut pendapat saya
Etika adalah Seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang di anut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau profesi”.
Dalam peradaban sejarah manusia sejak abad keempat sebelum Masehi para pemikir telah mencoba menjabarkan berbagai corak landasan etika sebagai pedoman hidup bermasyarakat. Para pemikir itu telah mengidentifikasi sedikitnya terdapat ratusan macam ide agung (great ideas). Seluruh gagasan atau ide agung tersebut dapat diringkas menjadi enam prinsip yang merupakan landasan penting etika, yaitu keindahan, persamaan, kebaikan, keadilan, kebebasan, dan kebenaran.
Egoisme dapat hidup berdampingan dengan kepentingannya sendiri, bahkan pada saat penolakan orang lain. Sombong adalah sifat yang menggambarkan karakter seseorang yang bertindak untuk memperoleh nilai dalam jumlah yang lebih banyak daripada yang ia memberikan kepada orang lain. Egoisme sering dilakukan dengan memanfaatkan altruisme, irasionalitas dan kebodohan orang lain, serta memanfaatkan kekuatan diri sendiri dan / atau kecerdikan untuk menipu.
OPINI
jadi menurut pendapat saya
Etika adalah Seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang di anut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau profesi”.
Dalam peradaban sejarah manusia sejak abad keempat sebelum Masehi para pemikir telah mencoba menjabarkan berbagai corak landasan etika sebagai pedoman hidup bermasyarakat. Para pemikir itu telah mengidentifikasi sedikitnya terdapat ratusan macam ide agung (great ideas). Seluruh gagasan atau ide agung tersebut dapat diringkas menjadi enam prinsip yang merupakan landasan penting etika, yaitu keindahan, persamaan, kebaikan, keadilan, kebebasan, dan kebenaran.
Egoisme dapat hidup berdampingan dengan kepentingannya sendiri, bahkan pada saat penolakan orang lain. Sombong adalah sifat yang menggambarkan karakter seseorang yang bertindak untuk memperoleh nilai dalam jumlah yang lebih banyak daripada yang ia memberikan kepada orang lain. Egoisme sering dilakukan dengan memanfaatkan altruisme, irasionalitas dan kebodohan orang lain, serta memanfaatkan kekuatan diri sendiri dan / atau kecerdikan untuk menipu.