TUGAS
12
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
Nama Anggota:
·
Zakiyatunisa
·
Sarifudin
·
Henika Wening Tia
·
Valiani
·
Dina Eldiana
·
Hani Handayani
·
Tri Wahyuningsih
Kelas 4 EB 20
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BAB I
PENDAHULUAN
Akuntansi keuangan dipengaruhi oleh lingkungan di mana ia digunakan. Setiap bangsa memiliki sejarah, norma, budaya, serta sistem politik dan ekonomi yang berbeda, yang terdapat pada tingkatan yang beragam dalam perkembangan ekonomi. Pengaruh-pengaruh ini berinteraksi satu sama lain dan berdampak pada perkembangan dan aplikasi praktek akuntansi keuangan dan pelaporannya. Perusahaan multinasional yang beroperasi di banyak negara dapat memperoleh lebih dari setengah pendapatan mereka di luar negeri. Karena perbedaan-perbedaan tersebut, standar akuntansi keuangan yang diaplikasikan terhadap data akuntansi yang dilaporkan oleh perusahaan-perusahaan multinasional ini bervariasi secara signifikan antara satu negara dengan negara yang lain. Perusahaan-perusahaan menyiapkan laporan keuangan yang ditujukan langsung kepada pengguna utama mereka. Di masa lalu, kebanyakan pengguna adalah penduduk dari negara yang sama dengan negara perusahaan yang mengeluarkan laporan keuangan. Bagaimanapun juga, penyatuan perusahan dan organisasi multinasional seperti European Union (EU), GATT, dan NAFTA telah membuat pelaporan keuangan antarnegara/ transnasional menjadi lebih terlihat biasa.
Pelaporan keuangan antarnegara
menghendaki penggunanya untuk memahami praktek akuntansi yang diterapkan oleh
suatu perusahaan, bahasa negara di mana perusahaan tersebut berkedudukan, dan
mata uang yang digunakan perusahaan untuk menyiapkan laporan keuangannya. Jika
investor dan kreditor tidak dapat meperoleh informasi keuangan yang dapat
dimengerti tentang perusahaan yang beroperasi di luar negeri, mereka tidak akan
tertarik untuk berinvestasi atau meminjamkan uang kepada perusahaan tersebut.
Sebagai hasilnya, dilakukan usaha untuk menyelaraskan standar akuntansi di
antara negara-negara tersebut. Salah satu masalah utama yang saat ini sedang
dihadapi oleh perusahaan-perusahaan Amerika Serikat adalah kemampuan mereka
untuk bersaing dalam perekonomian global dengan pelaporan keuangan antarnegara.
Paparan pertama perusahaan terhadap akuntansi internasional sering terjadi
sebagai hasil dari pembelian atau penjualan barang dagangan dengan entitas
asing. Kerja sama dengan perusahaan-perusahaan asing menimbulkan beberapa
masalah yang unik. Pertama, terdapat kemungkinan timbulnya gain atau loss dari
kurs mata uang yang terjadi karena adanya perbedaan waktu pemesanan, penerimaan
barang, dan pelunasan pembayaran. Oleh karena itu, perubahan nilai relatif mata
uang memberikan risiko yang lebih tinggi terhadap timbulnya gain atau loss dari
kurs mata uang. Juga, sangat sulit untuk memperoleh informasi kredit
internasional dan mengevaluasi likuiditas dan solvensi perusahaan dari laporan
keuangannya akan sangat rumit terlebih dengan penggunaan bahasa dan/ atau
prinsip akuntansi yang berbeda. Karena peningkatan perdagangan perusahaan
asing, akan sangat penting untuk menciptakan divisi internasional. Penting juga
untuk mengembangkan keahlian akuntansi internasional. Akhirnya, perusahaan
tersebut dapat berharap untuk meningkatkan modal di pasar asing. Jika demikian,
perusahaan tersebut harus menyiapkan laporan keuangannya dengan cara yang dapat
diterima dan sesuai dengan perdagangan saham asing.
Dalam banyak kasus, laporan yang
disiapkan sesuai dengan GAAP AS tidak dapat diterima terlebih dalam pendaftaran
dokumen perdagangan internasional, tetapi di lain kasus, seperti di Kanada dan
Jepang, prinsip-prinsip ini bisa diterima. Selain hal tersebut, perusahaan
multinasional perlu untuk melakukan analisis pelaporan keuangan untuk
menciptakan suatu kondisi yang efektif atas fungsi dari laporan keuangan. Suatu
kerangka dasar yang bermanfaat untuk analisis dan penilaian usaha dengan
menggunakan data laporan keuangan yaitu: (1) analisis strategi usaha, (2)
analisis akuntansi (3) analisis keuangan (analisis rasio dan analisis arus kas)
(4) analisis prospektif (peramalan dan penilaian) Sebuah perusahaan yang
mengeluarkan laporan keuangan kepada pengguna di luar negeri bisa memakai satu
dari beberapa pendekatan untuk menyusun laporan keuangannya: 1. Mengirimkan
laporan keuangan yang sama kepada semua pemakai laporan keuangan (baik domestik
maupun luar negeri). 2. Menerjemahkan bahasa yang digunakan dalam laporan
keuangan yang dikirimkan ke pemakai luar negeri, dalam bahasa yang digunakan di
negara pemakai tersebut. 3. Melakukan translasi atas laporan keuangan yang
dikirimkan ke pihak pemakai luar negeri, sesuai dengan mata uang yang digunakan
di negara pemakai laporan tersebut. 4. Mempersiapkan 2 laporan keuangan, yang
satu memakai bahasa, mata uang, dan prinsip akuntansi negara asal perusahaan,
dan yang satu lagi memakai bahasa, mata uang, dan prinsip akuntansi yang sesuai
dengan yang digunakan di negara tempat pemakai laporan keuangan berada. 5.
Mempersiapkan laporan keuangan berbasis pada prinsip-prinsip akuntansi yang
disetujui kalangan luas di dunia. Informasi mengenai ribuan perusahaan dari
seluruh dunia telah tersedia secara luas dalam beberapa tahun terakhir. Sumber
informasi dalam jumlah yang tak terhitung banyaknya muncul melalui World Wide
Web. Perusahaan di seluruh dunia saat ini memiliki sites Web dan laporan
tahunannya tersedia secara cuma-cuma dari berbagai sumber informasi dan
lainnya. Sumber informasi lain yang juga berharga adalah (1) publikasi
pemerintah, (2) organisasi riset ekonomi, (3) organisasi internasional seperti
Perserikatan Bangsa-bangsa, (4) organisasi akuntansi, audit, dan pasar surat
berharga.
BAB II
ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
A. Kerangka Analisis Laporan Keuangan
Variabel
Lingkungan
Sistem
akuntansi sebuah negara dibentuk oleh lingkungan tempat perusahaan tersebut
beroperasi. Banyak variabel yang dibahas, termasuk pendanaan eksternal,
keterkaitan politik dan ekonomi dengan negara lain. Sistem legal, tingkat
inflasi, ukuran dan kompleksitas bisnis, kecanggihan manajemen dan komunitas
finansial, serta tingkat pendidikan secara umum.
Nilai
Budaya
Sistem
akuntansi juga dipengaruhi oleh budaya dan nilai yang terjadi dalam masyarakat.
Mengetahui orang lain dapat membantu kita memahami sistem akuntansi mereka.
Nilai didefinisikan sebagai kecendrungan untuk memilih satu posisi hubungan
dengan orang lain.
Salah satu
dimensi budaya akan dibahas bagaimana tanggapan masyarakat terhadap
ketidakpastian dan ambiguitas. Budaya yang tidak menyukai ketidakpastian akan
tergantung pada institusi untuk mempertahankan keseragaman, dan menyimpan dari
sebuah norma atau aturan adalah hal yang sangat tidak disarankan. Aturan
membuat masyarakat merasa nyaman karena aturan menentukan apa yang harus
dilakukan dalam situasi apapun, sehingga ketidakpastian dan ertimbangan dapat
dihindari, kebalikannya adalah masyarakat yang lebih menghargai praktik
daripada teori dan mengizinkan adanya perkecualian aturan. Nilai budaya dapat
diartikan dengan Nilai akuntansi. Yang dapat memberi pandangan kepada kita
mengenai sistem akuntansi, praktik pengukuran, dan pengungkapan dalam suatu
Negara
Nilai
Akuntansi
Ulasan
nilai akuntansi dalam bahasan ini tidak dimaksudakan sebagai ulasan yang
lengkap, tetapi disajikan sebagai representasi dari nilai yang memengaruhi
perkembangan sistem akuntansi dan praktik pengukuran dan pengungkapan:
· Profesionalisme
Vs Pengendalian berdasarkan undang- undang
· Keseragaman
Vs Fleksibilitas
· Konservatisme
Vs Optimisme
· Rahasia
Vs Transparansi
Mengetahui
nilai akuntansi suatu negara dapat membantu kita menginterprestasikan dan
memahami pelaporan keuangan perusahaan yang beroperasi dalam negara tersebut.
Tujuannya adalah agar dapat menganalisis secara realistis setiap laproran
keuangan perusahaan multinasional, selaras dengan praktik bisnis dan akuntansi
nasional dalam lingkungan operasi tersebut.
Salah satu
nilai akuntansi adalah preferansi antara pertimbangan profesional yang
independen dengan pengendalian berdarsakan undang- undang. Preferensi atas
pertimbangan profesional konsisten dengan preferensi terhadap individualisme
dan subyektivitas. Nilai ini dapat kita temukan dalam sistem akuntansi dalam
negara yang termasuk model fair presentation/ full disclosure.
Nilai
akuntansi kedua yang memengaruhi sistem pelaporan keuangan adalah keseragaman
versus fleksibilitas. Masyarakat yang mengargai keseragaman
menunjukkan preferensi atas diterapkannya praktik akuntansi yang seragam.
Sementara masyarakat yang menghargai fleksibilitas, memperhitungkan kondisi
spesifik yang dihadapi setiap perusahaan. Ada kaitan antara nilai akuntansi dan
nilai budaya sehubungan dengan ketidakpastian/ keseragaman ditemukan dalam
praktik akuntansi model code law compliance dan modelinflation
adjusted, sementara fleksibilitas tampak dalam praktik akuntansi
model fair presentation/ full disclosure.
Nilai
akuntansi konservatisme berhubungan dengan pengukuran
informasi akuntansi dan bermanifestasi dalam preferensi terhadap pendekatan
pengukuran sebagai salah satu cara menghadapi ketidakpastian dimasa yang akan
datang. Optimisme lebih bertoleransi pada ketidakpastian dalam
praktik pengukuran. Negara yang masuk dalam model fair presentation/
full disclosure cenderung memilih pendekatan pengukuran yang lebih opti,is
daripada negara yang masuk kategori logal compliance dan inflation
adjusted. Perbedaan pendekatan tersebut merupakan konsekuensi dari
keberagaman penyedia modal dan tuntutan pengguna, serta akibat pengaruh hukum
pajak yang berlaku.
Nilai
akuntansi terakhir yang akan dibahas adalah rahasia versus transparasi, terkait
dengan praktik pengungkapan. Negara dalam kategori legal
compliance dan inflation adjusted lebih memilih
kerahasiaan dan cenderung membatasi pengungkapan informasi kepada manajemen dan
penyandang dana. Kerahasiaan dan konservatisme merupakan dua hal yang saling
berkaitan, dan keduanya juga memicu pendekatan yang hati- hati dalam pelaporan
seperti di jepang. Negara dengan model faik presentation/ full
disclosure mengungkapkan informasi lebih banyak dan memilih pendekatan
pelaporan keuangan dengan tanggungjawab kepada publik sebagai respon kepada
penyedia modal.
Peluang
dan Tantangan dalam Analisis Lintas Batas
Analisis
keuangan lintas batas mencakup berbagai wilayah yuridiksi. Sejumlah negara
memiliki perbedaan yang sangat besar dalam praktik akuntansi, kualitas
pengungkapan, sistem hukum dan undang- undang, sifat dan ruang lingkup risiko
usaha, dan cara untuk menjalankan usaha. Perbedaan ini berarti alat- alat
analisis yang sangat efektif si satu wilayah menjadi kurang efektif di wilayah
lain dan membuat para analis menghadapi tantangan besar untuk memperoleh
informasi yang kredibel.
Analisis
dan penilaian keuanga internasional ditandai dengan banyak kontradiksi. Disatu
sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi standar akuntansi telah mengarah pada
semakin meningkatnya daya banding informasi keuangan di seluruh dunia. Namun
demikian, sejumlah besar perbedaan dalam perbedaan dalam praktik pelaporan
keuangan masih ada. Banyak negara termasuk Cina, Korea, Republik Ceko, dan
Rusia berupaya keras untuk memperbaiki ketersediaan dan kualitas informasi
mengenai perusahaan publik. Demikian pula akses terhadap informasi yang
tersedia bebas dan cukup relevan untuk analisis keuangan telah meningkat secara
dramatis dengan penyebarluasan informasi perusahaan melalui internet.
Terlepas
dari kontradiksi yang masih terus berlanjut, hambatan untuk analisis dan
penilaian keuangan internasional semakin menurun dan pandangan analis secara
umum masih positif. Globalisasi pasar modal, kemajuan dalam teknologi informasi
dan kompetisi antar pemerintah nasional, bursa efek dan perusahaan- perusahaan
untuk menarik investor, dan kegiatan perdagangan yang meningkat masih terus
berlanjut. Secara bersama- sama kekuatan ini memberikan insentif bagi
perusahaan untuk memperbaiki praktik pelaporan keuangan eksternal mereka.
Globalisasi
dan perbaikan dalam akuntansi dan pengungkapan internasional yang masih
berlanjut mengaburkan perbedaan antara analisis keuangan lintas batas dan dalam
suatu wilayah. Daripada menyeimbangkan pemilihan saham diantara negara- negara
dengan mata uang kuat dan lemah, manajer portofolio semakin memusatkan
perhatian untuk memilih perusahaan yang terbaik di suatu industri tanpa melihat
negara asal. Globalisasi juga berarti analisis yang terlalu domestik menjadi
semakin kurang relevan.
B. Kerangka
Dasar Analisis Usaha
Palepu,
Bernard, dan Healy membuat suatu kerangka dasar yang bermanfaat untuk analisis
dan penilaian usaha dengan menggunakan laporan keuangan. Kerangka dasar
tersebut terdiri empat tahap analisis, yaitu:
1. Analisis strategi usaha
2. Analisis Akuntansi
3. Analisis Keuangan
4. Analisis Prospektif
Derajat
pentingnya masing- masing tahap tergantung pada tujuan analisis. Kerangka
analisis usaha ini dapat diterapkan dalam banyak situasi keputusan, termasuk
analisis surat berharga, analisis kredit, analisis merger dan akuisisi.
C. Analisis
Strategi Usaha Internasional
Analisis
strategi usaha merupakan langkah penting pertama dalam analisis laporan
keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para
pesaingnyaterkait dengan lingkungan ekonominya.
Dengan
mengindentifikasikan faktor pendorong laba dan risiko usaha utama, analisis
strategi usaha membantu para analis untuk membuat peramalan yang lebih
realistis. Analisis strategi usaha meliputi pemeriksaan laporan tahunan dan
penerbitan perusahaan lainnya, dan berbicara dengan staff perusahaan, analis
dan profesional keuangan lainnya. Sumber informasi tambahan seperti World Wide
Web, kelompok dagang. Pesaing, konsumen, reporter, pelobi, regulator, dan pers
bisnis menjadi semakin umum. Akurasi, keandalan, dan relevansi masing- masing
jenis informasi yang dikumpulan juga perlu di evaluasi.
Ketersediaan
Informasi
Analisis
strategi usaha sulit dilakukan khususnya di beberapa negara karena kurang
andalnya informasi mengenai perkembangan makroekonomi. Pemerintah negara-
negara maju kadang menerbitkan statistik ekonomi yang keliru atau menyesatkan.
Beberapa negara menunda penerbitan statistik apabila angkanya tidak
menggembirakan, atau terkadang memalsukan angka tersebut.
Demikian
halnya dengan memperoleh informasi industri di banyak negara sangat sulit dan
kualitas informasi yang berbeda- beda dan ketersediaan informasi yang sangat
rendah di banyak negara. Akhir- akhir ini banyak perusahaan besar yang
melakukan pencatatan dan memperoleh modal di pasar luar negeri telah memperluas
pengungkapan meseka secara sukarela beralih ke prinsip akuntansi yang diakui
secara global seperti Standar Pelaporan Keuangan Internasional.
Rekomendasi
Untuk Melakukan Analisis
Keterbatasan
data membuat upaya untuk melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan
metode riset tradisional menjadi sulit dilakukan. World Wide Web juga menawarkan
akses yang cepat terhadap informasi yang hingga akhir- akhir ini masih belum
tersedia atau sulit diperoleh.
Informasi
negara dapat ditemukan dalam “siaran internasional” yang disbarkan oleh kantor
akuntan besar, bank, dan broker.
D. AnalisisAkuntansi
Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para analis perlu mengevaluasi kebijakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lingkup fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan yang harus ditentukan oleh direksi manajemen.
Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para analis perlu mengevaluasi kebijakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lingkup fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan yang harus ditentukan oleh direksi manajemen.
Para
manajer diperbolehkan untuk membuat banyak pertimbangan yang terkait dengan
akuntansi, karena mereka yang paling tahu banyak mengenai kondisi operasi dan
keuangan perusahaan mereka. Fleksibilitas dalam pelaporan keuangan merupakan
hal penting karena memungkinkan manajer untuk menggunakan pengukuran akuntansi
yang paling mencerminkan situasi dan keadaan suatu perusahaan.
Healy dan
rekan menyarankan proses untuk melakukan evaluasi kualitas akuntansi perusahaan
1. Indentifikasi kebijakan akuntansi
2. Analisis fleksibilitas akuntansi
3. Evaluasi strategi akuntansi
4. Evaluasi kualitas pengungkapan
5. Indentifikasi potensi terjadinya
masalah
6. Buat penyesuaian atas distorsi
akuntansi
Tantangan
dalam melakukan analisis akuntansi internasional
1. Perbedaan antarnegara dalam kualitas
pengukuran, kualitas pengungkapan, dan kualitas audit. Karakteristik nasional
menyebabkan perbedaan yang mencakup praktik yang diwajibkan dan diterima secara
umum, pengawasan dan penegakan aturan, dan ruang lingkup direksi manajemen atas
pelaporan keuangan.
2. Kesulitan dalam memperoleh informasi
yang diperlukan untuk analisis akuntansi
Perbedaan
antar negara dalam kualitas pengukuran akuntansi, pengungkapan, dan audit
sangat dramatis. Karakteristik nasional yang menyebabkan perbedaan ini mencakup
praktik yang diwajibkan dan diterima secara umum, pengawasa dan penegakan
aturan, dan ruang lingkup diskresi manajemen atas pelaporan keuangan.
E. Analisis
Keuangan Internasional
Tujuan
analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini
dan masa lalu, dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan.
Analisis rasio dan analisis arus kas merupakan alat yang penting dalam
melakukan analisis keuangan. Analisis rasio mencakup perbandingan rasio antara
suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya dalam industri yang sama,
perbandingan rasio suatu perusahaan antar waktu atau dengan periode fiskal lain
dan atau perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang baku.
Analisis
arus kas berfokus pada laporan arus kas yang memberikan informasi mengenai arus
kas masuk dan keluar yang di klasifikasikan menjadi aktiva operasi, investasi,
dan pendanaan, serta pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan
non kas secara periodik untuk menjawab banyak pertanyaan mengenai kinerja dan
manajemen perusahaan.
Analisis
Rasio
Terdapat
dua masalah dalam menganalisis rasio dalam lingkungan internasional. Yang
pertama, apakah perbedaan lintas negara dalam prinsip akuntansi menyebabkan
perbedaan yang signifikan dalam angka laporan keuangan yang dilaporkan
perusahaan dari negara yang berbeda? Kedua, seberapa jauh perbedaan dalam
budaya serta kondisi persaingan dan ekonomi lokal mempengaruhi interprstasi
ukuran akuntansi dan rasio keuangan, meskipun pengukuran akuntansi dari negara
yang berbeda disajikan ulang agar tercapai daya banding akuntansi?
Adanya
perbedaan besar antarnegara dalam profitabilitas, pengungkit, dan rasio serta
jumlah laporan keuangan lainnya yang berasal dari faktor akuntansi dan non-
akuntansi.
Analisis
Arus Kas
Analisis
arus kas memberikan masukan mengenai arus kas dan manajemen suatu perusahaan .
laporan arus kas sangat mendetail diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP Inggris,
IFRS, dan standar akuntansi di sejumlah negara yang jumlahnya makin bertambah.
Ukuran yang berkaitan dengan arus kas sangat bermanfaat khususnya dalam
analisis internasional karena tidak terlalu dipengaruhi oleh perbedaan prinsip
akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran- ukuran berbasis laba. Apabila
laporan arus kas tidak disajikan, sering kali ditemukan kesulitan untuk
menghitung arus kas dari operasi dan ukuran arus kas lainnya dengan
menyesuaikan laba berbasis akrual. Banyak perusahaan tidak mengungkapkan
informasi yang diperlukan untuk membuat penyesuaian tersebut.
Mekanisme
untuk Mengatasinya
Beberapa
analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelopok prinsip yang
diakui secara internasional, atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum.
Beberapa yang lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi
di sekelompok negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap perusahaan
yang berlokasi di negara- negara tersebut.
Brown,
Soybel, dan Stickney menggambarkan penggunaan algoritma penyajian ulang untuk
meningkatkan perbandingan kinerja keuangan lintas negara. Algoritma penyajian
ulang relatif sederhana cukup efektif untuk digunakan. Satu pendekatan adalah
memfokuskan pada beberapa perbedaan laporan keuangan yang paling material,
dimana tersedia cukup informasi untuk melakukan penyesuaian yang dapat
diandalkan.
F. Analisis
Prospektif Internasional
Analisis
prospektif mencakup tahap peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan
para analis membuat ramalan mengenai prospek perusahaan secara eksplisit
berdasarkan strategi usaha, catatan akuntansi, dan analisis keuangan. Ketika
melakukan penilaian, analis merubah ramalan kuantitatif menjadi suatu estimasi
nilai perusahaan. Penilaian digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam
banyak kegiatan usaha.
Para pakar
dalam penialaian internasional memberikan peringatan berikut ini kepada mereka
yang melakukan analisis prospektif internasional: “setiap aturan yang telah
anda pelajari di negara asal anda menjadi tidak berlaku diluar negeri”.
Fluktuasi kurs, perbedaan akuntansi, perbedaan praktik, dan kebiasaan bisnis,
perbedaan pasar modal, dan banyak faktor lainnya memiliki pengaruh yang sangat
besar terhadap peramalan dan penilaian internasional.
G. Isu Lebih
Lanjut
Keempat
tahap analisis usaha dipengaruhi oleh faktor- faktor berikut ini:
1. Akses informasi
2. Ketepatan waktu informasi
3. Hambatan bahasa dan terminology
4. Masalah mata uang asing
5. Perbedaan dalam jenis dan format
laporan keuangan
Akses
Informasi
Informasi
mengenai ribuan perusahaan dari seluruh dunia telah tersedia secara luas dalam
beberapa tahun terakhir. Sumber informasi dalam jumlah tak terhitung banyaknya
muncul melalui World Wide Web. Perusahaan di seluruh dunia saat ini memiliki
situs web dan laporan tahunannya tersedia secara cuma- cuma dari berbagai
sumber internet dan lainnya. Banyak perusahaan juga menjawab permintaan atas
laporan tahunan dan dokumen.
Banyak
database komersial menyediakan akses terhadap data keuangan dan pasar saham
ribuan puluhan ribu perusahaan diseluruh dunia. Perusahaan yang tercakup dalam
database komersial ini umumnya perusahaan besar yang laporan keuangannya
menarik perhatian para pengguna dan investor.
Sumber
informasi lain yang juga berharga adalah publikasi pemerintah, organisasi riset
ekonomi, organisasi internasional PBB, organisasi akuntansi, audit, dan pasar
surat berharga.
Ketepatan
Waktu Informasi
Ketepatan
waktu laporan keuangan, laporan tahunan, laporan kepada pihak regulator, dan
siaran pers yang menyangkut lapran akuntansi berbeda- beda di tiap negara.
Jangka waktu pelaporan keuangan dapat di estimasi dengan membandingkan akhir
tahun fiskal sebuah perusahaan dengan tanggal laporan audit. Tanggal terakhir
ini dianggap sebagai tanggal indikasi kapan informasi keuangan perusahaan
pertama kali tersedia untuk masyarakat umum.
Forst
mencatat perbedaan internasional lebih lanjut dalam ketepatan waktu siaran pers
yang menyangkut laba. Ia mendefinisikan jangka waktu sebagai rata- rata jumlah
hari antara akhir tahun fiskal suatu perusahaan dan tanggal siaran pers.
Perbedaan dalam ketepatan waktu informasi akuntansi menambah beban para pembaca
laporan keuangan perusahaan asing. Beban ini semakin besar untuk perusahaan
yang memiliki lingkungan yang senantiasa berubah- ubah. Agar penilaian yang
dilakukan bermakna, diperlukan penyesuaian terus- menerus atas jumlah yang
dilaporkan, dengan menggunakan alat konvensional ataupun tidak konvensional.
Pertimbangan
Mata Uang Asing
Sebagian
besar perusahaan diseluruh dunia menetapkan dominasi akun keuangan dalam mata
uang domisili nasional mereka dan membuat para analis menghadapi dua
permasalahan, yaitu: 1. Berkaitan dengan kemudahan pembaca, 2, menyangkut isi
informasi. Bagi seorang pembaca yang terbiasa dengan dolar akan kebingungan
apabila dinyatakan dengan euro. Cara untuk mengatasinya adalah dengan
mentranslasikan saldo mata uang asing kedalam mata uang domestik. Penggunaan
kurs untuk mentranslasikan akun- akun dalam mata uang asing dapat
mendistorsikan pola keuangan yang terjadi dalam mata uang lokal.
Meskipun
lebih disukai untuk melakukan analisis laporan keuangan luar negeri dalam mata
uang lokal, kita lebih menyukai penggunaan kurs tahun terakhir sebagai kurs
translasi kemudahan bagi para pembaca yang lebih menyukai angka dalam mata uang
domestik.
Apabila
laporan yang telah ditranslasikan memberikan kemudahan bagi para pembaca dalam
melihat akun- akun mata uang asing dalam suatu mata uang yang telah dikenal
umum, maka dapat timbul gambaran sebenarnya mengalami distorsi. Secara khusus,
perubahan kurs valuta asing dan prosedur akuntansi secara bersamaan sering kali
menghasilkan nilai ekuivalen dalam mata uang domestik yang bertentangan dengan
peristiwa yang mendasarinya.
Perbedaan
dalam Format Laporan
Format
neraca dan laporan laba rugi berbeda- beda disetiap negara. Perbedaan
klasifikasi secara internasional juga cukup banyak terjadi. Buku acuan Transactional
Accounting dapat digunakan secara lengkap perlakuan perbedaan
klasifikasi lainnya yang ada di tiap- tiap negara. Meski menyulitkan, perbedaan
format laporan keuangan tidak terlalu penting karena struktur dasar laporan
keuangan cukup mirip diseluruh dunia. Dengan demikian, kebanyakan perbedaan
biasanya dapat direkonsiliasikan dengan sedikit usaha.
Hambatan
Bahasa dan Terminologi
Perbedaan
bahasa antarnegara dapat menimbulkan hambatan informasi bagi para pengguna
laporan kuangan. Kebanyakan perusahaan yang berdomisili di negara- negara yang
tidak menggunakan bahasa inggris menerbitkan laporan tahunannya dalam bahasa
negara asal. Namun demikian, semakin banyak perusahaan yang relatif besar yang
berada di perekonomian maju menyediakan laporan tahunan dalam bahasa inggris.
Secara
substansial, banyak isu substansial yang dihadapi para pengguna laporan
keuangan internasional. Mungkin isu yang paling sulit adalah yang berkaitan
dengan mata uang asing mungkin akan menimbulkan pengaruh yang sangat besar
dalam akuntansi internasional selama beberapa waktu. Sebaliknya, masalah yang
berkaitan dengan ketersediaan dan kredibilitas informasi secara perlahan
semakin berkurang karena semakin banyak perusahaan, otoritas berwenang dan
bursa efek yang mengakui pentingnya untuk memperbaiki akses investor terhadap
informasi yang tepat waktu dan kredibel.
BAB III
K E S I M P U L A N
Analisis strategi usaha merupakan langkah penting pertama dalam
analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman kualitatif atas
perusahaan dan para pesaingnyaterkait dengan lingkungan ekonominya. Analisis
akuntansi adalah menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan perusahaan
mencerminkan realitas ekonomi. Analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi
kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu, dan untuk menilai apakah
kinerjanya dapat dipertahankan. Analisis rasio dan analisis arus kas merupakan
alat yang penting dalam melakukan analisis keuangan. Analisis prospektif
mencakup tahap peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan para analis
membuat ramalan mengenai prospek perusahaan secara eksplisit berdasarkan
strategi usaha, catatan akuntansi, dan analisis keuangan.
DAFTAR
PUSTAKA
Choi,
Frederick. D. S. dan Gary K. Meek.2010.International Accounting Edisi 5
Buku 2.Jakarta:Salemba Empat